
Menghina Damkar, Satpam Dihukum Simulasi Padamkan Api sampai Terjungkal
Seorang satpam di Samarinda, Kalimantan Timur, bernama Risky Ramadhan, mendapat hukuman. Hal itu diberikan setelah dirinya menghina dan menantang petugas pemadam kebakaran (damkar) melalui media sosial.
Risky diminta menjalani simulasi kerja sebagai petugas damkar demi merasakan langsung beratnya profesi tersebut.
Peristiwa bermula saat Risky berkomentar di siaran langsung Instagram milik Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran di kawasan Jalan Delima Dalam Blok C pada Rabu malam (20/8/2025).
Dalam kolom komentar, ia menulis pernyataan yang menyudutkan petugas damkar karena dianggap lamban.
Komentarnya tidak berhenti di situ. Dalam sebuah grup WhatsApp, Risky juga sempat melontarkan hinaan dengan bahasa yang kasar dan bahkan menantang para petugas secara langsung.
“Angkut sini saya tunggu. Alay, kena senggol dikit langsung begitu. Damkar kalau nggak mau dikomentari, jangan live,” tulisnya dalam pesan yang kemudian tersebar luas dan memicu kemarahan warganet serta para relawan.
Identitas Ditelusuri

Petugas Damkar pun menelusuri identitas Risky dan mendapati bahwa ia bekerja sebagai satpam di sebuah diler mobil di Samarinda. Ia kemudian dijemput dan dibawa ke pos pemadam kebakaran untuk diberi pelajaran.
“Bukan untuk mempermalukan, tapi kami ingin menunjukkan langsung seperti apa tantangan pekerjaan kami,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Hendra AH, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (22/8/2025) malam.
Di pos damkar, Risky diminta mengikuti simulasi pemadaman. Ia mencoba menggulung selang dan menyemprotkan air menggunakan alat bertekanan.
Namun, tak lama setelah memegang selang, Risky kewalahan dan terjungkal akibat tidak kuat menahan tekanan air.
Padahal, menurut Hendra, tekanan saat itu hanya sekitar 7 bar, jauh di bawah tekanan sebenarnya di lapangan yang bisa mencapai 17 bar.
“Kondisi di lapangan jauh lebih berat. Selain tekanan selang, petugas kami juga harus menghadapi panas, reruntuhan bangunan, dan risiko lainnya,” jelas Hendra.
Video Risky yang terjungkal saat menyemprotkan air pun diunggah ke media sosial oleh akun resmi damkar. Dalam video tersebut, tampak Risky diejek oleh petugas yang membawa boneka sebagai sindiran terhadap komentarnya sebelumnya.
Akhirnya Minta Maaf

Tak lama setelahnya, Risky menyampaikan, permintaan maaf secara langsung kepada petugas, disaksikan oleh pihak kepolisian.
Ia juga membuat surat pernyataan serta video permintaan maaf, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, dan siap diproses hukum jika kembali mengulangi kesalahan serupa.
“Saya menyesal dan minta maaf kepada semua petugas damkar. Saya tidak akan mengulangi komentar buruk seperti itu lagi,” ucap Risky dalam video tersebut.
Hendra berharap, insiden ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak meremehkan pekerjaan damkar serta tidak mengganggu jalannya tugas pemadaman kebakaran.
“Petugas kami sudah dibekali dengan perlengkapan dan pelatihan. Sementara masyarakat, tanpa perlindungan memadai, justru berisiko jika ikut campur atau mengganggu. Hargailah kerja keras mereka,” tegasnya.